• +622159576882 |+622159576730
  • [email protected]

    Artikel dan Berita Pondok Pesantren Daar el-Qolam

    LICHENES: Simbiosis Fungi-Algae

    Lumut Kerak
    Lumut Kerak

    Lichenes sebenarnya merupakan kumpulan antara Fungi dan Algae, tetapi sedemikian rupa, sehingga dari segi morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan. Organisme ini hidup sebagai epifit pada pohon-pohonan, tetapi dapat juga di atas tanah, terutama di daerah tundra (di kutub utara) ribuan km2 areal tertutup oleh Lichenes. Di atas cadas maupun di dalam batu, tidak terikat pada tingginya tempat di atas permukaan air laut. Lichenes dapat kita temukan dari tepi pantai sampai gunung-gunung yang tinggi. Organisme ini tergolong dalam tumbuhan perintis yang ikut berperan dalam pembentukan tanah.

    Lichenes tidak memerlukan syarat-syarat hidup yang tinggi, dan tahan terhadap kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Karena panas yang terik, dapat membuat Lichenes yang hidup pada batu-batuan menjadi kering, tetapi tidak mati, dan jika kemudian turun hujan Lichenes dapat hidup kembali. Pertumbuhan talusnya sangat lambat, dalam satu tahun jarang lebih dari 1 cm. Tubuh buah baru terbentuk setelah mengadakan pertumbuhan vegetatif bertahun-tahun.

    Algae yang ikut menyusun tubuh Lichenes disebut gonidium, dapat bersel tunggal atau berupa koloni. Kebanyakan gonidium adalah ganggang biru (Cyanophyceae) antara lain Chroococcus dan Nostoc, kadang-kadang juga ganggang hijau (Chlorophyceae) misalnya Cystococcus dan Trentepohlia.

    Kebanyakan Fungi yang ikut menyusun Lichenes tergolong ke dalam Ascomecetes terutama Discomycetales, hanya kadang-kadang Pyrenomecetales. Mungkin juga Basidiomecetes mengambil peranan dalam pembentukan Lichenes. Kebanyakan cendawan-cendawan tertentu bersimbiosis dengan ganggang tertentu pula.

    Memelihara organisme ini pada medium buatan dijumpai banyak kesukaran. Tetapi jika cendawan dan ganggangnya dipisahkan, masing-masing dapat dipelihara dengan mudah pada medium buatan. Pada umumnya pada medium buatan, Lichenes tidak memperlihatkan pertumbuhan yang kuat. Jadi daya untuk hidup sendiri telah hilang, sehingga cendawan itu dalam alam jarang sekali ditemukan dalam keadaan hidup bebas. Dalam kultur murni cendawan itu memperlihatkan susunan morfologi menurut jenisnya, tetapi bentuk talus seperti Lichenes baru terjadi, jika bertemu dengan jenis ganggang yang tepat. Berbeda jenis ganggang akan menghasilkan Lichenes yang berbeda. Jadi bentuk Lichenes bergantung pada macam cara hidup bersama antara kedua macam organisme yang menyusunnya.

    Hidup bersama antara dua organisme yang berlainan jenis umumnya disebut simbiosis. Masing-masing organisme itu sendiri disebut simbion. Dalam pembicaraan sehari-hari simbiosis itu sering diartikan sebagai hidup bersama dengan keuntungan bagi kedua simbion, yang seharusnya dinamakan mutualisme.

    Tags
    Penulis:

    Seorang guru di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2

    Leave a comment

    %d bloggers like this: