• +622159576882 |+622159576730
  • [email protected]

    Artikel dan Berita Pondok Pesantren Daar el-Qolam

    Kolam Resapan di Daar el-Qolam

    Pondok Pesantren Daar el-Qolam dalam usianya yang ke 42 memiliki kurang lebih 4200 santri. Dalam memenuhi kebutuhan air setiap hari tentunya memerlukan jumlah yang sangat banyak. Jumlah tersebut belum lagi ditambah dengan guru dan keluarganya akan lebih banyak lagi air yang digunakan.

    Air limbah hasil aktivitas “penduduk” Daar el-Qolam tersebut akan di buang ke lingkungan. Mungkin di antara kita tidak mengetahui bahwa air limbah tersebut di tampung dalam beberapa “kolam” penampung. Salah satu yang paling mudah kita lihat adalah 2 buah kolam di depan masjid putra. Kolam penampung air bekas wudhu dimanfaatkan juga untuk memelihara ikan. Sebenarnya masih ada beberapa kolam penampung yang lain, di antaranya:

    • 1 buah di dekat garasi mobil dan bis
    • 1 buah sebelah timur Gedung Ulul Irfan (Daar el-Qolam 2)
    • 1 buah di belakang Mushalla putri Daar el-Qolam 2
    • 1 buah di belakang gedung Ulul Albab Daar el-Qolam 2
    • 1 buah di belakang (sebelah utara) lapangan bola DEPAG putra (Daar el-Qolam 1)
    • 1 buah di belakang gedung Ummul Mu’minin (Daar el-Qolam 1)
    • 1 buah di belakang gedung DEPAG putri (Daar el-Qolam 1)

    Dengan adanya kolam penampung air limbah tersebut, air yang terbuang tidak langsung mengalir ke luar, namun tertampung di kolam. Hal ini dapat berguna sebagai “KOLAM RESAPAN” sehingga bila memasuki musim kemarau, warga Daar el-Qolam tidak kekurangan air. Bahkan sering kali air yang ada di kolam resapan tersebut di pompa keluar untuk mengaliri sawah saat musim kemarau, sehingga petani masih dapat menanam padi dari air yang berasal dari kolam tersebut. Kolam resapan yang dibuat akan lebih bermanfaat bila dapat kita gunakan juga untuk memelihara ikan (seperti kolam di depan masjid putra dan di belakang gedung Ulul Albab, Daar el-Qolam 2) sehingga dapat bermanfaat ganda.

    Allah SWT berfirman:

    هُوَ الَّذِيْ أَنْزَلَ مِنَ الْسَّمَاءِ مَاءً لَكمْ مِنْهُ شَراَبٌ وَ مِنْهُ شَجَرٌ فِيْهِ تُسِيْمُوْنَ (النحل: 10) يُنْبِتُ لَكُمْ بِهِ اْلزَّرْعَ وَ اْلزَّيْتُوْنَ وَ الْنَّخِيْلَ وَ اْلأَعْنَابَ وَ مِنْ كُلِّ اْلثَّمَرَاتِ إِنَّ فيِ ذَالِكَ لآياَتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُوْنَ (النحل: 11)

    Artinya
    Dialah yang menurunkan air dari langit untuk minuman dan menyuburkan tumbuh-tumbuhan untuk makanan ternakmu. Ia menumbuhkan untukmu berbagai tanaman, zaitun, kurma, dan anggur, dan berbagai macam buah-buahan. Sungguh dalam kejadian itu terdapat bukti bagi orang yang berpikir. (QS An-Nahl [16]: 10-11)

    Penggunaan sumber daya alam, dalam hal ini adalah sumber daya air hendaklah dapat kita gunakan dengan lebih arif dan lebih bijaksana. Gunakanlah seperlunya, jangan boros. Semakin banyak air kita sedot ke permukaan untuk memenuhi kebutuhan kita maka permukaan tanah yang tempati akan semakin turun, semakin banyak energi (biaya) yang dikeluarkan untuk menyedot air tersebut. Menurut berita, permukaan tanah di Jakarta turun. Mungkin salah satunya karena penggunaan air tanah yang sangat banyak, abrasi dan intrusi oleh air laut juga banyak terjadi. Hal tersebut dapat pula terjadi di daerah kita maupun yang lainnya.

    الله أعلم

    Penulis:

    Seorang guru di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2

    Leave a comment

    %d bloggers like this: