“Bagi sebagian besar orang, liburan memang identik dengan bepergian atau bersenang-senang. Namun, sebenarnya liburan juga memiliki definisi dan esensi lain yang lebih pokok, tidak melulu dimaknai demikian. Perpindahan atau pergantian dari rutinitas yang kita jalani ke aktivitas atau kegiatan yang lainnya, itu juga liburan, itu juga istirahat. Nilai moral ini pulalah yang selalu digaungkan kepada para santri di Pondok Pesantren Daar el-Qolam, yakni ar-roohatu fii tabaadulil a’maal.”
Ya, ar-roohatu fii tabaadulil a’maal الراحة فى تبادل الأعمال. Begitulah nasihat sekaligus pesan yang sering kali digemakan kepada para santri, seperti yang juga disampaikan dan diingatkan kembali oleh para Pemimpin dan Wakil Pemimpin Pesantren Daar el-Qolam 1, 2, dan 4 pada kegiatan Kuliah Etiket (Etika atau Adab Kesopanan) menjelang liburan semester 1 tahun ajaran 2020-2021 yang dilaksanakan selama 2 hari, 30 November 2020 bagi santri kelas 1 dan 2, dan 1 Desember 2020 bagi santri kelas 3, 4, dan 5.
Setiap tahunnya di Pondok Pesantren Daar el-Qolam, para santri memang mendapatkan kesempatan liburan semester 1 sebagaimana mestinya, kecuali santri tingkat kelas akhir atau nihai (kelas 6 / 3 SMA) yang harus tetap bermukim di pondok pesantren untuk mengikuti ujian semester 1 yang secara khusus dan sengaja dilaksanakan oleh pesantren pada saat adik-adik kelas mereka sudah kembali ke rumah masing-masing untuk berlibur. Kebijakan bermukim santri kelas akhir dalam rangka ujian semester 1 tersebut memang sudah berlangsung sejak tahun 2016 oleh Pengasuh Pesantren, Drs. K.H. Ahmad Syahiduddin.
Pada kenyataannya, sudah menjadi sunah pesantren sekaligus agenda rutin di Daar el-Qolam, bahwa menjelang perpulangan liburan, seluruh santri dan asatidz berkumpul bersama di gedung pertemuan atau masjid untuk mengikuti Kuliah Etiket. Sepanjang pelaksanaannya selama ini, Kuliah Etiket memang dilaksanakan setiap menjelang perpulangan liburan guna pengarahan serta penyampaian pesan dan nasihat liburan bagi para santri yang umumnya disampaikan oleh Pengasuh, Pemimpin, atau Wakil Pemimpin Pesantren dalam sebuah forum perkumpulan formal.
Kuliah Etiket bertujuan untuk mengingatkan kepada seluruh santri agar dapat mengisi waktu liburan mereka di rumah dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan tetap menerapkan ilmu-ilmu serta kebiasaan-kebiasaan baik selama di pondok pesantren, termasuk dalam hal menjaga dan memperhatikan etika atau adab kesopanan dalam bermuamalah dengan keluarga dan masyarakat.
Pada kumpul pengarahan Kuliah Etiket beberapa waktu lalu, Pemimpin dan Wakil Pemimpin Pesantren menyampaikan beberapa poin penting yang perlu dan harus selalu ditanamkan dalam hati dan pikiran setiap santri selama menghabiskan waktu liburan di rumah. Salah satunya yaitu tentang pentingnya memaknai definisi dan esensi liburan itu sendiri.
Sebagai lembaga pendidikan yang kehidupan dan disiplinnya tersistem selama 24 jam, salah satu dasar yang diyakini oleh Pondok Pesantren Daar el-Qolam tentang liburan adalah ar-roohatu fii tabaadulil a’maal الراحة فى تبادل الأعمال. Bahwa istirahat atau liburan dianggap sebagai bentuk perpindahan atau pergantian dari suatu pekerjaan atau kegiatan ke pekerjaan atau kegiatan yang lain.
Setiap individu santri harus memahami bahwa libur itu bukan berarti tidur dan libur itu bukan tidak mengerjakan apa-apa. Oleh karena itu, sangat baik sekali apabila sebagai seorang muslim dan sebagai seorang santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam berkeyakinan bahwa Roohah راحة atau istirahat itu memang tidak ada. Dalam artian bahwa istirahat itu sebenarnya ada pada saat kita berganti atau berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain, itulah definisi istirahat sebenarnya yang perlu untuk dipahami setiap santri.
Apa lagi, tanpa disadari sebenarnya juga para santri di pondok pesantren sudah belajar dan melakukan berbagai macam aktivitas dan kegiatan, istirahatnya adalah ketika berpindah dari suatu kegiatan menuju kegiatan yang lainnya. Begitulah nasihat dan pesan tentang esensi liburan yang disampaikan oleh Pemimpin dan Wakil Pemimpin Pesantren dalam khutbah atau pidato pada sesinya masing-masing.
Poin-poin penting lainnya yang disampaikan oleh Pemimpin dan Wakil Pemimpin Pesantren pada agenda Kuliah Etiket tidak lain dan tidak bukan adalah nasihat dan pengingat tentang pentingnya menerapkan etika dan adab-adab kesopanan dalam bersosialisasi dan hidup bermasyarakat. Mengapa pesan dan nasihat ini perlu untuk selalu diingatkan kepada para santri dan seolah menjadi bekal untuk mereka selama liburan?
Karena selain dianggap sebagai momen spesial bagi para santri untuk merefresh pikiran, jiwa, dan raga selama berbulan-bulan di pesantren, momentum liburan yang selalu ditunggu-tunggu oleh para santri ini juga dinilai sebagai momen yang tepat dan bermanfaat bagi para santri untuk mengimplementasikan ilmu-ilmu yang telah diperoleh serta menerapkan berbagai kebiasaan baik selama di pondok pesantren ke ruang lingkup yang lebih luas, baik di keluarga maupun lingkungan masyarakat masing-masing.
Secara spesifik, Pemimpin dan Wakil Pemimpin Pesantren menyampaikan materi tentang etika berperilaku dan cara mengisi waktu selama liburan berdasarkan referensi yang dituliskan oleh Almarhum K.H. Imam Zarkasyi, Pengasuh Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor. Beliau mengungkapkan bahwa setiap orang dituntut untuk bersikap sopan, santun, beradab, bersusila, dan beretika. Semuanya tetap memiliki arti dan tujuan yang sama yakni berperilaku yang baik, khususnya jika berhubungan dengan orang lain.
Dalam materi yang disampaikan, santri juga dinilai wajib untuk mengetahui bahwa pada dasarnya kesopanan atau etika dapat dibagi menjadi dua, yaitu kesopanan lahir dan kesopanan batin. Kesopanan lahir yang dimaksud antara lain: tingkah laku, gerak-gerik, cara berpakaian, dan lain sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan kesopanan batin adalah beberapa hal yang berkenaan dengan akhlak, jiwa, sifat-sifat atau karakter, dan lain-lain.
Selanjutnya, materi-materi yang disampaikan pun lebih mendetail tentang etika-etika dan tata cara berperilaku yang diharapkan mampu diterapkan dan diimplementasikan oleh para santri setiap momentum liburan, khususnya saat berhubungan dengan masyarakat secara umum. Seperti etika berpakaian, etika bercakap atau mengobrol, etika makan bersama, etika berjalan, etika bepergian atau bertamasya, etika menjadi tamu, etika dalam pertemuan atau majlis, etika berterima kasih, etika meminta maaf, hingga etika menggunakan media sosial yang kini semakin lekat dengan kehidupan mereka sebagai generasi Z yang sudah terbiasa dengan teknologi dan digitalisasi sejak usia dini.
Kumpul Kuliah Etiket menjelang perpulangan liburan yang berlangsung selama 3 sesi itu pun diakhiri dengan pembacaan surat ketetapan liburan semester 1 oleh Sekretariat Pesantren. Dengan demikian, para santri resmi diliburkan oleh pondok pesantren dan sudah bisa dijemput oleh orang tua/wali masing-masing pada keesokan harinya dengan tetap menerapkan aturan dan protokol kesehatan saat proses penjemputan, sebagaimana yang telah dibagikan dan disosialisasikan sebelumnya kepada seluruh santri dan juga wali santri melalui pesan WhatsApp oleh wali-wali kelas dan media informasi online pondok pesantren.
Selamat liburan, anak-anak. Tetap jaga dirimu selama liburan, tetap patuhi aturan dan protokol kesehatan jika ada kebutuhan untuk keluar rumah atau bepergian. Selama liburan, antum semua kembali menjadi tanggung jawab orang tua di rumah masing-masing, maka buatlah orang tuamu bangga dan bahagia dengan kehadiranmu di rumah selama liburan. Bantu ringankan beban orang tua di rumah, bukan malah menambah beban keduanya.
Sekali lagi, selamat liburan untuk santri-santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam. Semoga liburanmu penuh manfaat, rahmat, dan berkat. Aamiin Yaa Rabb Allahumma Aamiin. (fman/red)
Ditulis oleh Bagian Publikasi Daar el-Qolam 2.
Sumber Foto: Bagian Dokumentasi Daar el-Qolam 2