• +622159576882 |+622159576730
  • [email protected]

    Artikel dan Berita Pondok Pesantren Daar el-Qolam

    Antara Kotoran dan Darah

    Ilustrasi Sel Darah Merah
    Ilustrasi Sel Darah Merah

    Kajian terhadap ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan kehidupan mahkluk ciptaan Allah SWT tidak akan pernah habis, akan terus berlangsung hingga batas waktu yang dikehendaki Allah SWT. Setiap kali ilmu pengetahuan datang dengan membawa sesuatu yang dianggap baru, maka sebenarnya hal tersebut telah lebih dahulu diungkap dan ditemukan dalam Al-Qur’an lebih dari 1400 tahun yang lalu.

    وَٱلۡأَنۡعَـٰمَ خَلَقَهَا‌ۗ لَڪُمۡ فِيهَا دِفۡءٌ۬ وَمَنَـٰفِعُ وَمِنۡهَا تَأۡڪُلُونَ

    Artinya,”Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada bulu yang menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebagian kamu makan” (QS.An-Nahl[16]:5)

    Sistem (sirkulasi) peredaran darah dalam tubuh manusia berhasil diungkap di saat ilmu yang berkaitan dengan dengan fungsi anggota-anggota tubuh manusia (fisiologi) mulai berkembang. Para ilmuwan pun akhirnya dapat mengetahui yang terjadi pada makanan sejak mulai masuk dalam mulut sampai keluar melalui anus dalam bentuk feces (tinja) dan sisa-sisa makanan.

    Zat makanan yang masuk ke dalam tubuh lalu mengalami proses pencernaan oleh berbagai organ dan enzim di dalam tubuh, hingga pada suatu tahapan zat makanan tersebut dapat diserap oleh darah (berupa monosakarida dan oksigen) yang akan di edarkan ke seluruh (sel) tubuh yang membutuhkan. Zat makanan hasil pencernaan tersebut nantinya akan di oksidasi guna memperoleh energi (ATP/Adenosin Triphospate) yang berguna untuk aktifitas tubuh.

    Berjalanya waktu menjadikan manusia banyak mendapatkan informasi tentang ilmu pengetahuan dan masih banyaknya makhluk hidup yang belum atau tidak dapat diketahui, kecuali hanya sebagian kecil saja. Pada surah An-Nahl ayat 66 Allah SWT kembali “menunjukkan” pembahasannya tentang binatang ternak. Tetapi manusia tidak mengetahui makna yang terkandung dalam ayat tersebut kecuali setelah tigabelas abad kemudian.

    وَإِنَّ لَكُمۡ فِى ٱلۡأَنۡعَـٰمِ لَعِبۡرَةً۬‌ۖ نُّسۡقِيكُم مِّمَّا فِى بُطُونِهِۦ مِنۢ بَيۡنِ فَرۡثٍ۬ وَدَمٍ۬ لَّبَنًا خَالِصً۬ا سَآٮِٕغً۬ا لِّلشَّـٰرِبِينَ

    Artinya,”Dan sesungguhnya pada hewan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada dalam perutnya (berupa) susu murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang yang meminumnya” (QS.An-Nahl [16]:66)

    Pada awalnya manusia sempat bingung menafsirkan ayat tersebut, hingga para ilmuwan berhasil mengungkap peristiwa yang terjadi pada proses pencernaan makanan dalam mulut dan perut binatang (juga manusia), yang kemudian diteruskan dengan menyerap hasil pencernaan tersebut dalam usus-usus halus (usus dua belas jari). Ilmuwan dapat mengetahui bagaimana dinding-dinding usus ini dibekali dengan sesuatu yang berfungsi sebagai alat untuk menyerap saripati makanan yang dihasilkan oleh sejumlah proses kimiawi dan biokimia dengan bantuan sejunlah enzim (protein yang dihasilkan oleh sel hidup, yang berfungsi mengendalikan reaksi biokimia) yang dikeluarkan berbagai jenis kelenjar (medulla) yang terdapat dalam sistem pencernaan. Alat pencernaan tersebut seperti jari-jari manusia, yang didalamnya terdapat sejumlah pembuluh darah yang berfungsi menunjang sisrkulasi darah pada dirinya.

    Organ inilah yang kemudian melangsungkan proses penyerapan saripati makanan yang dihasilkan dari proses pencernaan. Hasil pencernaan akan masuk ke dalam darah dan kemudian ditransfusikan ke seluruh anggota tubuh, diantaranya ke dalam kelenjar-kelenjar susu yang terdapat pada payudara, kemudian akan bercampur dengan enzim yang terkandung didalamnya, hingga menjadi susu yang bersih dan mudah diminum bagi orang yang meminumnya.

    Susu yang bersih dan steril tersebut terdapat dalam kelenjar payudara (susu) binatang ternak, kemudian kita perah. Susu dari binatang ternak merupakan satu-satunya bahan makanan yang menyempurnakan bagi manusia dalam berbagai tingkat usia. Bukankah dalam hal ini terdapat ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) Allah SWT bagi orang-orang yang mau berpikir?

    وَقُلِ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ سَيُرِيكُمۡ ءَايَـٰتِهِۦ فَتَعۡرِفُونَہَا‌ۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَـٰفِلٍ عَمَّا تَعۡمَلُونَ

    Artinya,”Dan katakanlah,’Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan’” (QS.An-Naml [27]:93)

    Tags
    Penulis:

    Seorang guru di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2

    Leave a comment

    %d bloggers like this: